Selasa, 11 Oktober 2011

Published Oktober 11, 2011 by jelajah indonesiaku with 2 comments

Rafting Perdana di Sungai Cicatih (Sukabumi)

Sabtu, 8 Oktober 2011
Alarm di hpku berdering dan itu tandanya sudah jam 5 pagi. Wah..sabtu ini saya harus bangun lebih pagi, karena hari ini saya dan rekan-rekanku akan melakukan perjalanan ke Sukabumi. Sesuai dengan kesepakatan kemarin, kami akan berkumpul di halte Pusdiklat Pajak (Kemanggisan) pukul 06.45 wib. Setelah berbenah diri dan packing ala kadarnya, sayapun berangkat menuju halte Pusdiklat Pajak pukul 06.30 wib. Setibanya di halte tersebut, ternyata yang ada disitu hanya ada kasbi beserta sepupunya dan sepupunya sepupu si kasbi (bingung kan??) haha… :-D Sembari menunggu teman-teman yang belum datang, sayapun menyempatkan diri sarapan bubur ayam seharga Rp 6.000. Sekitar pukul tujuhan, seluruh pesertapun sudah hadir di halte dan jumlahnya 16 orang.  Pukul setengah delapan pagi kamipun berangkat menuju Sukabumi dengan menggunakan dua mobil Avanza (carteran).
Sebelum keberangkatan
Mobil yang kami tumpangipun melaju meninggalkan pusdiklat pajak. Kuperhatikan di sekelilingku dan ternyata pagi ini Jakarta sedang mendung. Sekitar satu jam di perjalanan, akhirnya hujanpun datang dan membasahi kota Jakarta. Pada saat itu sayapun berharap semoga di Sukabumi juga hujan, alasannya adalah supaya debit air di sungai Cicatih semakin besar dan pastinya pada saat raftingnya lebih seru. :-)

Dan tidak terasa kamipun sudah tiba di Sukabumi sekitar pukul 11.00 wib, jadi lama perjalanan dari Jakarta ke Sukabumi adalah tiga setengah jam. Perjalanan kali ini tidak terlalu macet bila dibandingkan dengan perjalananku sebelum-sebelumnya ke kota Sukabumi. Mobil kamipun berhenti di rumah makan padang, sekarang saatnya mengurangi rasa lapar kami dan supaya nanti ada tenaga untuk bermain rafting. Hehe.. :-)

Persiapan makan siang di Warung Padang
Menu makan siangku - Nasi Rendang. :-)

Lega rasanya setelah menyantap dua porsi nasi + rendang + sambal-sambalnya. Hehe… :-) Setelah selesai makan, kamipun melanjutkan perjalanan menuju meeting point RIAM JERAM yang ternyata tidak jauh dari rumah makan padang tadi. Setibanya di meeting Point, kami langsung disambut oleh penyelenggaranya dan kamipun menanyakan kegiatan-kegiatan selanjutnya. Setelah selesai berdiskusi dengan pihak penyelenggaranya (Riam Jeram), teman-temanku yang beragama islam melakukan sholat terlebih dahulu sedangkan saya bersama deksa dan henoy menunggu di meeting point.


Meeting Point - Riam Jeram

Foto bersama di Meeting Point (tanpa saya) hehe...

Akhirnya saya ada juga. haha... :-D

Deksa & Henoy - Menunggu... :-P

Setelah teman-temanku selesai sholat, kamipun berangkat menuju start point raftingnya menggunakan angkot yang sudah disediakan oleh penyelenggara (Riam Jeram). Jarak antara meeting point – start point adalah 4 km dengan kondisi jalan yang tidak bagus alias berbatu, cukup lama juga kami diobok-obok di dalam angkot tersebut yaitu kurang lebih 15 menit.

Di angkot
Akhirnya tiba juga di start pointnya dan ternyata ada rombongan lain juga yang mengikuti rafting ini. Sayapun menyebutnya Rombongan Chinese karena mayoritas mereka adalah Chinese.hehe..:-) Setiap peserta akan mendapatkan perlengkapan keselamatan untuk rafting yaitu pelampung, helm, dan dayung. Sebelum melakukan raftingnya (arung jeram), maka kita akan di briefing terlebih dahulu terkait  aba-aba yang akan digunakan pada saat melakukan rafting nanti. Setelah selesai dibriefing oleh guidenya, seluruh pesertapun melakukan doa bersama yang dipimpin oleh bung Adhika. Sehabis berdoa, saatnya pembagian kelompok dan sayapun ditempatkan di kelompok 2 bersama Adhika, Ridwan, Dicky, Intan dan Yani.

16 peserta (Bonces (me) ,Ridwan,Sepupu Kasbi, Sepupu Sepupunya Kasbi, Dika, Henoy, Deksa, Riki, Yani, Arik, Intan, Oni, Kasbi, Ozy, Dicky, & Macan.

Tim Chinese. hehe... :-)

Briefing

Berdoa - Meminta perlindungan pada-Nya.
Sebelum memulai rafting, setiap kelompok dibriefing untuk kedua kalinya oleh masing-masing guidenya. Guide kami bernama Ahmad dan kamipun dibriefing kembali oleh aa Ahmad. Setelah selesai dibriefing, saatnya melakukan perjalanan yang akan memacu adrenalin kami.hehe.. :-p

Team 1 (Arik, Sepupu Kasbi, Kasbi, Ozy, & Sepupu Sepupunya Kasbi)hehe.. :-P

Team 2 (Intan, Yani,Ridwan, Adhika, Bonces (me), & Dicky )

Team 3 ( Oni, Riki, Henoy, Deksa, & Macan)
Perahu karet yang kami naikipun melaju di sungai cicatih dan Aa Ahmadpun berbagi informasi kepada kami mengenai kondisi jeram-jeram yang ada di sepanjang sungai cicatih. Berdasarkan informasi yang kami peroleh dari Aa Ahmad, kami akan melewati 20 jeram disepanjang 12 Km sungai cicatih dan dengan lama perjalanan kurang lebih 3 jam. Aa Ahmad juga mengatakan kepada kami kalau debit air sungainya sedang normal, hal ini karena tadi hujan di tempat tersebut (Puji Tuhan harapanku terkabul).hehe… :-D Kalau debit air normal/ deras, maka tingkat uji adrenalinnya juga akan tinggi dan pastinya lebih seru. ^_^

Pada saat di perjalanan, kamipun melihat seekor biawak yang lumayan besar. Guide kamipun mengatakan kalau didaerah sungai ini ada larangan berburu biawak, sehingga habitat biawak disini lumayan banyak juga. Seandainya tidak ada larangan tersebut, kemungkinan biawak - biawak tersebut akan berubah menjadi sate biawak.hehe...

Team 1 mengarungi jeram ke - 2
Team 2 berhasil melewati jeram 2 (Eits...ada yg asyik foto2 tuh) haha..

Selamat buat team 3, berhasil melalui jeram 2


Jeram ke-1 dan ke-2  dapat kami lalui dengan mudah dan sepanjang itu juga kami asyik berfoto-foto ria. Haha… Hingga akhirnya kami akan melalui jeram ke-3 yang disebut dengan Jeram Jontor dan disinilah awal mula tragedi itu terjadi. Haha… :-D  Kenapa disebut Jeram Jontor, karena di jeram ke-3 ini sering kejadian perahu karet terbalik atau peserta yang jatuh dan kerap kali wajah peserta yang jatuh tersebut JONTOR-JONTOR.hehe.. :-P

Jeram ke-3 ini telah memakan 3 korban dan ketiga korban tersebut dari team 2 yaitu teamku sendiri. Dan ketiga korban tersebut adalah Ridwan, Dicky, dan terakhir Bonando Sukma Putra Siregar alias aku sendiri. Ckckck…haha… :-) Sebenarnya suatu keberuntungan bisa jatuh pada saat rafting, karena ada sensasi sendiri (alasan.com) haha… :-D Betapa beruntungnya Saudara Diki, sayapun jadi iri. Kenapa??? Karena Saudara Diki dapat kenang-kenangan gratis dari sungai cicatih berupa ‘goresan-goresan merah darah a.k.a Jontor-jontor’ yang membekas di wajahnya .haha… Just Kidding Brader. :-P


Tahap awal : Memasuki Jeram JONTOR (peserta masih lengkap)

Tahap 2 : Saudara Ridwan hilang entah kemana. (Haha...:-D )

Tahap 3 : Dua orang hilang & sayapun terjatuh, sementara kedua rekan saya tertawa.ckck..haha..

Tahap akhir : Tiga orang hilang, tapi Adhika & Intan tetap sumringah sementara Yani masih histeris. haha... :-p


JONTOR - Kenang-kenangan gratis dari sungai Cicatih buat Dicky

Setelah kejadian di Jeram Jontor tadi, guide kamipun mulai tegas dan sedikit kesal kepada team kami. Guide kamipun mengingatkan untuk kompak pada saat mendayung dan fokus mendengarkan aba-aba darinya. Hal tersebut wajar saja karena guide kami merasa bertanggung jawab terhadap keselamatan kami. :-) Dan satu lagi pesannya, kalau bisa jangan foto-foto lagi mendingan kameranya disimpan aja dulu. Haha… menyinggung saya nih.. :-D

Kamipun melanjutkan perjalanan mengarungi sungai citarik dan 17 jeram lagi menanti kehadiran kami. :-) Ada Sesuatu hal yang lucu dan cenderung kekanak-kanakan yang terjadi setiap kali berpapasan dengan team lainnya, sesama peserta akan saling siram-menyiram menggunakan dayungnya. Dan perang airpun terjadi, ayo..ayo…semangat menyerang team lainnya.haha… :-D
Perang Air.. :-P
Siram lagi...hehe..
Intan say - "Asyik..maen siram2an, teringat waktu TK dulu" haha..

Satu jam sudah kami beradu di sungai cicatih dan telah melewati sepuluh jeram yang lumayan memacu adrenalin kami, hingga akhirnya kami tiba di tempat peristirahatan. Jadi menurut informasi dari guide , kami telah menyelesaikan setengah dari perjalanan. Guide kami juga mengatakan setengah perjalanan yang tersisa lebih menantang, karena jeramnya lebih ekstrim katanya. Hehe.. :-P

Kelapa muda sudah tersusun rapi dan siap untuk disantap oleh para peserta, bukan hanya kelapa muda yang disediakan tapi bakwan (gorengan) juga sudah tersaji di meja. Mantap jaya….:-D Masing- masing peserta mendapat satu buah kelapa muda dan dua bakwan. :-) Betapa segarnya air kelapa ketika mulai memasuki tenggorokanku ini, tidak terkatakan lagi kenikmatan dan kesegarannya. Hehe.. :-P Ups… tidak lupa saya menyantap bakwan yang sudah disediakan oleh penyelenggara, lumayan enaklah bakwannya. Sambil menikmati air kelapa muda, kamipun tidak lupa untuk berfoto-foto ria dan pastinya tertawa riang menceritakan perjalanan yang tadi. :-) Sekitar 15 menit di tempat peristirahatan, penyelenggarapun mengingatkan kami supaya bersiap-siap untuk melanjutkan perjalanan. Dan akhirnya kamerakupun “disita” oleh guide, demi untuk kekompakan pada saat mendayung & demi keselamatan kami juga. Hehe… Jadi tidak ada foto- foto lagi di sesi kedua ini.haha…
 

Tenda Merah - Tempat Peristirahatan
Segarnya Air Kelapa
Smile all... :-)
Foto bareng macan...haha...:-D
Perjalananpun dilanjutkan kembali, kamipun dengan serius mendengarkan aba-aba dari guide dan mendayung perahu karet dengan semangat sambil menteriakkan satu..dua…tiga….satu….tiba-tiba guide mengatakan “STOP”.haha… :-) Kamipun mulai mengarungi jeram ke-11 dan ternyata tidak jauh berbeda dengan jeram-jeram sebelumnya. Setelah melewati jeram ke-11 sampai dengan jeram ke-17 dan menurut saya tidak seseram yang dikatakan oleh guide kami karena jeramnya tidak berbeda jauh dengan jeram-jeram sebelumnya. Namun ada sedikit perbedaan yaitu kalau di jeram ke-1 s.d jeram ke-10 aba-aba “BOOM” tidak digunakan, sementara di jeram ke-15 (kayaknya) aba-aba “BOOM” ini digunakan. Aba-aba “BOOM” ini adalah aba-aba yang mengharuskan kita untuk jongkok dan berpindah posisi ke tengah perahu karet, aba-aba “BOOM” ini digunakan untuk menghindari peserta tercampak dari perahu karet dikarenakan kondisi jeram yang terjal dan berarus kencang. Sungguh suatu pengalaman yang menyenangkan ketika melewati jeram ke-15 ini.


Aa Ahmad (guide) mengatakan bahwa sebentar lagi kami akan tiba di pertemuan dua buah sungai yaitu sungai Cicatih dan Sungai XXXX (maaf..saya lupa)hehe…:-P Dan tibalah kami di tempat pertemuan dua sungai itu, betapa terkejutnya saya ketika melihat ada dua warna di tempat pertemuan itu yaitu warna cokelat (sungai Cicatih) dan warna air bening gitulah..hehe…:-) Guide kamipun menawari kami buat berfoto-foto di tempat tersebut, dalam hati berkata “akhirnya bisa foto-foto lagi” haha… Kami dikasih waktu 5 menit untuk berfoto-foto disana dan betapa sumringahnya wajah kami ketika ditawari seperti itu. Tetapi tidak semua team yang berfoto-foto disana, team 1 tidak ikut bergabung bersama kami karena mereka udah keburu pergi bersama team Chinese. 

Tidur-tiduran di Pertemuan 2 sungai
Opo iki??? haha...
Wow...ada Ade Ray ngangkat batu, Kuat juga ya.hehe
Ciee..... haha... :-D
Sebelum melanjutkan perjalanan, gaya dulu..:-P
Jeram yang sisa adalah 2 jeram lagi kata Aa Ahmad, betapa sedihnya hati kami mendengarnya karena kami pengennya lebih lama lagi bermain raftingnya.haha… Padahal sudah dua setengah jam kami bermain di sungai cicatih, tetapi rasa capek itu tidak terasa karena emang kegiatan ini sangat menghibur dan menyenangkan. Disaat kami sedang mendayung perahu karetnya dengan semangat juang 45, tiba-tiba saja dayung yang kugunakan patah. ALAMAK….. dan dengan polosnya kukatakan dengan guide kami “ Mas, dayungku patah”.haha… Untung aja ga dimarahi ama guidenya, maaf mas Ahmad.hehe… Dayungnya si Yanipun beralih ke tanganku, so… si Yani jadi Free Rider  dong.haha… :-D

Dayung yang patah + tersangkanya (kanan). hihi...:-p
Akhirnya tibalah kami di Ending Point yaitu di Kampung Jeram, disinilah akhir kisah perjalanan rafting kami. Puji Tuhan kami semua selamat sampai ditujuan. 

Finish - Selamat buat kita. ^_^
Sekarang saatnya berjalan kaki menuju Rest Area Riam Jeram, kamipun berjalan kaki sekitar 100 meter. Dan ternyata di tempat tersebut sudah tersedia makanan buat kami, namun kami memutuskan untuk mandi terlebih dahulu. Setelah selesai mandi, ada yang langsung makan dan ada yang sholat dulu. Disaat kami sedang makan, penyelenggara menunjukkan foto-foto kami pada saat rafting tadi. Harga perfotonya adalah Rp 10.000, tetapi kalau seluruh fotonya dibeli maka harganya Rp 450.000. Setelah dilakukan negoisasi, akhirnya diperolehlah harga kesepakatannya yaitu Rp 200.000 untuk seluruh foto (jumlah fotonya adalah 96).

Kampoeng Jeram
Sholat
Prasmanan - ayo..makan yang banyak.hehe..
Makan bersama - Kebersamaan yang tak terlupakan. :-)
Setelah selesai makan dan berfoto-foto ria, kamipun meninggalkan area Kampung Jeram menggunakan angkot yang telah disediakan oleh panitia. Perjalanan di angkot kali ini lebih ekstrim dibandingkan naek angkot yang sebelumnya dan sekitar setengah jam kami diobok-obok di dalam angkot ini. Caffe deh...hehe,,:-) Tibalah kami di Meeting Point Riam Jeram, sesampainya disana teman-teman yang beragama islam langsung berangkat sholat. Sebelum kami pulang panitiapun memberikan kepada masing-masing peserta sebuah Sertifikat, sertifikat ini diberikan kepada para peserta yang telah berhasil mengarungi jeram-jeram yang ada di sungai cicatih. Kamipun meninggalkan Meeting Point tersebut sekitar pukul 7 malam, namun perjalanan saya tidak berakhir sampai di Sukabumi karena saya akan melanjutkan perjalanan ke Bandung sementara teman-teman saya kembali ke Jakarta.

Sertifikat - Bonando Siregar
Demikianlah kisah saya bermain Rafting (Arung Jeram) di sungai Cicatih (Sukabumi) bersama rekan-rekan seperjuanganku. :-) Terima kasih buat Yesus Kristus buat perlindungan-Mu kepadaku dan terima kasih juga buat rekan-rekanku buat perjalanan yang menyenangkan ini dan kenangan yang tidak akan lekang oleh waktu. Cieeee......(Oni mode ON) haha.... :-)

Pengeluaran :
  • Bubur ayam      :  Rp 6.000
  • Biaya bersama   :  Rp 350.000
Tips dan Saran :
  1. Perjalananku kali ini bukan ala Backpacker. :-) Tapi bila Anda mau melakukan perjalanan ala  Backpacker, sebaiknya dari Jakarta (terminal Rambutan) naik bus Ekonomi jurusan Sukabumi. Kalau tahun 2010 lalu sewaktu ke Sukabumi ongkosnya Rp16.000. Dari terminal Sukabumi, kemudian naik bus Jurusan Pelabuhan Ratu dan ongkosnya sekitar Rp 10.000. Dan jangan lupa bilang ama kernetnya diturunkan di Meeting Point Riam Jeram, karena busnya pasti lewat tempat tersebut.
  2. Untuk biaya Raftingnya adalah Rp 250.000, sudah termasuk antar-jemput naek angkot dan makan. Biaya Rafting di Riam Jeram ini merupakan yang termurah dibandingkan penyelenggara rafting lainnya.
  3. Tingkat kesulitan rafting (arung jeram) di cicatih ini adalah III - IV.
  4. Pada saat melakukan raftingnya, dengarlah setiap aba-aba dari guidenya untuk menghindari "tragedi".hehe...
  5. Jangan lupa berdoa. ^_^
Selamat menjelajah dan mencoba teman-teman... ^_^
    email this       edit

2 komentar:

  1. Cobain paket kegiatan rafting + paintaball bersama kami juga dong. Ada di sungai citarik, cicatih, dan sungai cisadane.

    BalasHapus