Sabtu, 01 Oktober 2011

Published Oktober 01, 2011 by jelajah indonesiaku with 1 comment

Backpacking ke Pulau Tidung

Pulau Tidung, Kepulauan Seribu
Jumat, 18 Maret 2011
Mendung tidak berarti hujan, itulah perumpamaan yang diajarkan oleh guru SDku dulu untuk memotivasi seluruh muridnya yang imut-imut.hehe... Awalnya perumpamaan tersebut terlintas dipikiranku, karena melihat kondisi kota Bandung yang mulai gelap padahal masih jam 4 sore. Selama setengah jam keampuhan perumpamaan itu tertanam dalam pikiranku, hingga akhirnya rintik-rintik hujanpun berduyun-duyun membasahi kota Bandung. Setengah jam kemudian tepatnya sekitar pukul 5 sore, awan hitam mulai berpindah posisi ke tempat lain dan diiringi rintik-rintik hujan yang semakin sedikit. Tidak kusia-siakan momen ini , saatnya aku harus mempersiapkan diri dan segera kuambil ranselku (backpack) kemudian beranjak dengan menenteng ransel (backpack) di pundakku. Sudah hampir dua bulan tidak merasakan sensasi seperti ini, menenteng ransel yang segede ini.hehehe…:-)

Baru beberapa meter melangkah, temanku langsung berucap “Ces…lu jadi ke tidungnya??” dengan wajah terkejut dan heran saya memandang wajahnya yang memang terheran-heran juga melihatku. “Emang kenapa bro??” tanyaku, “lu..ga lihat tu di TV, lagi ada tsunami di Jepang” Jawabnya. “Seriuslah???” hanya kata itu yang terucap dari mulutku, mendengar kabar itu langsung saja aku ga konsen lagi dan mulai gelisah. Namun hatiku berkata “masa ke tidungnya batal lagi”, soalnya minggu lalu aku batal ke tidung karena kata teman cuaca di tidung lagi kurang mendukung. Tetapi akhirnya aku memutuskan “Hari ini aku ke Jakarta”. Yang terpikirkan olehku pada saat itu adalah aku harus jalan – jalan (traveling), karena emang kondisinya lagi pengen menjelajah indonesiaku ini. Kalau emang cuaca di tidung tidak bersahabat, aku akan beralih ke plan B yaitu menjelajah di sekitar Jakarta. Intinya harus traveling dan keluar dari kota Bandung ini.hehe…:-P

Keputusan telah diambil, saatnya beranjak dari kota Bandung menuju Jakarta. Disinilah awal perjalananku dimulai, akupun menuju gerbang tol pasir koja dan pastinya numpang naik motor teman (gratis) ^_^. Dari gerbang tol pasir koja aku naek bus ekonomi non- AC jurusan Bandung – Bekasi (20 ribu) dan ternyata bus sudah penuh yang berdampak pada tidak tersedianya lagi tempat untuk merebahkan pantatku ini.haha..:-D

Tanpa basa – basi busnya langsung melaju menuju bekasi, kutatap keluar ternyata matahari sudah mau kembali ke ufuknya. Sungguh pengalaman yang menarik, bisa menikmati sunset yang begitu indah di dalam bus. Kurang dari sepuluh menit langit mulai gelap dan rintik – rintik hujan mulai berjatuhan menemani perjalananku saat itu. Kuambil HPku dari saku dan mulai mencari informasi mengenai kondisi di tidung. Langsung saja kusms seorang ibu (penyedia jasa di pulau tidung) dan juga penyedia jasa travel pulau tidung lainnya, kesimpulannya adalah di tidung aman – aman saja. Hatiku lega dan kuputuskan besok pagi aku HARUS ke pulau Tidung.hehe…Thank’s God.:-)

Akhirnya sekitar jam 9 malam, aku nyampe di tol bekasi timur dan turun disitu. Dari tol bekasi timur ini aku melanjutkan perjalananku ke UKI, setelah menunggu setengah jam akhirnya bus jurusan UKI warna hijau – putih datang juga (lupa nama busnya) dan yang pastinya ongkosnya 4.500. Setelah tiba di UKI, saya menuju halte busway dan naek bus way ke arah grogol (ongkos 3.500).

Kulihat jam di HPku, ternyata sudah menunjukkan pukul sepuluh lewat dan belum tiba juga di grogol. Berhubung aku kurang mengetahui daerah grogol, aku coba menanyakan ke petugas busway berapa lama lagi sampai di grogolnya dan jawabnya “sebentar lagi kok mas.” Akhirnya sekitar jam sebelas kurang tiba juga di grogol, kuambil HP dari kantongku dan mengsms kakakku kalau aku sudah tiba di grogol. Sekitar lima menit kemudian, aku bertemu dengan kakakku dan langsung menjabat tangan kakakku.:-) Kamipun beranjak menuju kosan kakakku, sebelumnya singgah dulu di mini market untuk beli minuman dingin (6.000) dan beli makan malamku (gratis alias dibayari kakakku ^_^). Setibanya di kosan kakakku, saya langsung makan, berdoa (mengucap syukur buat Tuhan telah menjagaku di perjalanan) , mandi dan setelah itu tidur. (hoam…..zzzzzz…….)

Total Pengeluaran hari Jumat adalah 
  • Ongkos bus Bandung – Bekasi   : Rp 20.000
  •  Ongkos bis Bekasi – UKI            : Rp 4.500
  • Ongkos Bus way                            : Rp 3.500
  • Minuman                                         : Rp 6.000
  • Total Pengeluaran                      : Rp 34.000


Informasi dan Saran :

  1. Untuk menghemat biaya perjalanan dari Bandung ke Jakarta, sebaiknya naik bus ekonomi jurusan Bandung-Bekasi  yaitu Bus Primajasa (warna putih) dengan ongkos Rp 20.000, kita bisa naik dari terminal Leuwipanjang ataupun menunggu di gerbang tol Pasir Koja. Kemudian turunlah di gerbang tol Bekasi timur, setelah itu kita bisa melanjutkan perjalanan ke Jakarta. Di gerbang tol Bekasi timur  akan banyak angkutan yang menuju ke Jakarta, baik itu ke Blok M, Senen, UKI, Tangerang dll. Karena tujuan perjalanan kita ke Muara Angke (Pulau Tidung), maka kita harus mencari bus tujuan Slipi Jaya. Setibanya di Slipi Jaya, kita lanjutkan perjalanan ke Citraland menggunakan kopaja 88. Setelah itu carilah angkot B-01 yang berwarna merah dengan tujuan Muara Angke, ongkosnya Rp 4.000.
  2. Apabila Anda tidak mau repot dengan berpindah-pindah angkutan, maka dari Bandung dapat menggunakan bus tujuan Merak yaitu Bus Arimbi (AC) dengan ongkos Rp 50.000. Tetapi kita harus turun di Slipi Jaya bukan di Merak, setelah itu melanjutkan perjalanan ke Citraland menggunakan Kopaja 88 dengan ongkos Rp 2.000. Setibanya di perempatan Citraland, carilah angkot B-01 yang berwarna merah tujuan Muara Angke dengan ongkos Rp 4.000.
  3. Perlu diingat penyeberangan dari Muara Angke ke Pulau Tidung ada dua kali dalam sehari yaitu pukul 07.00 WIB dan 13.00 WIB (jadwal keberangkatannya fleksibel). Jadi disarankan berangkat dari Bandung malam hari ataupun dini hari, supaya jadwal keberangkatannya terkejar.
  4. Muara Angke bukanlah pelabuhan-pelabuhan yang seperti biasa kita lihat, karena Muara Angke sebenarnya pelabuhan para Nelayan dan tempatnya sangat sederhana dan agak kotor.
    email this       edit

1 komentar:

  1. kayaknya ini perjalanan dari bandung-jakarta deh, pulau tidungnya sendiri gimana?

    BalasHapus